Materi PKN Kelas 9 Semester 2 K13 Revisi Terbaru PDF

Diposting pada

Di dalam proses belajar mengajar siswa kelas 9 semester 2, nantinya para peserta didik akan mempelajari berbagai macam hal, termasuk pada mata pelajaran PKN. Dimana nantinya pada semester genap tersebut para siswa kelas 9 semester 2 akan mempelajari materi keberagaman masyarakat Indonesia dalam mapel PKN.

Selain itu, para peserta didik kelas 9 SMP juga nantinya akan mendalami materi terkait bela negara Indonesia pada mata pelajaran PKN di semester 2. Secara garis besarnya, Keberagaman masyarakat Indonesia adalah salah satu kekayaan dan keunikan yang dimiliki oleh bangsa kita.

Kemudian bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaan kepada negara dan bangsa, serta berdasarkan pada Pancasila dan UUD 1945. Jadi, nantinya materi PKN kelas 9 semester 2 akan terdiri dari beberapa bab dengan kompetensi dasar pendidikan tertentu.

Oleh karena itu, apabila di antara kalian ingin mempelajari dan memperdalam materi PKN kelas 9 SMP, ada baiknya cari tahu terlebih dahulu pembahasannya. Nah, pada kesempatan kali ini kami akan menjelaskan mengenai materi PKN kelas 9 semester 2 sebagai bahan belajar mandiri di rumah.

Materi PKN Kelas 9 Semester 2

Bela negara bukan hanya tugas dan tanggung jawab TNI dan Polri, tetapi juga seluruh komponen bangsa, termasuk kalian sebagai generasi muda dan pelajar. Bela negara dapat dilakukan dengan berbagai cara, sesuai dengan kemampuan dan peran masing-masing.

Kita akan membahas secara singkat dan padat tentang materi PKN kelas 9 semester 2 ini. Dimana materi PKN kelas 9 semester 2 meliputi tiga bab utama yang saling berkaitan. Tiga bab utama tersebut meliputi:

  • Bab 4: Keberagaman Masyarakat Indonesia dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika
  • Bab 5: Harmoni Keberagaman Masyarakat Indonesia
  • Bab 6: Bela Negara dalam Konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia

Nantinya akan dibahas bagaimana kita sebagai warga negara Indonesia harus menghargai, menjaga, dan memperkuat keberagaman dan persatuan bangsa dalam menghadapi berbagai tantangan dan ancaman.

Bab 4

Bab 4
Source: youtube.com/@bertiganetwork4647

Materi PKN bab 4 kelas 9 semester 2 membahas tentang keberagaman masyarakat Indonesia dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Bingkai ini merupakan semboyan negara Indonesia yang berarti “berbeda-beda tetapi tetap satu”.

Bingkai ini mencerminkan bahwa meskipun masyarakat Indonesia memiliki keberagaman suku, bahasa, agama, budaya, dan adat istiadat, tetapi mereka tetap bersatu sebagai bangsa Indonesia.

Bingkai ini juga merupakan salah satu nilai dasar negara Indonesia yang terkandung dalam Pancasila, khususnya sila pertama, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Dalam bab ini, kalian akan belajar tentang:

  • Makna dan latar belakang semboyan Bhinneka Tunggal Ika
  • Keberagaman masyarakat Indonesia dalam berbagai aspek, seperti suku, bahasa, agama, budaya, dan adat istiadat
  • Faktor-faktor yang mempengaruhi keberagaman masyarakat Indonesia, seperti faktor geografis, historis, sosial, budaya, politik, dan ekonomi
  • Manfaat dan tantangan keberagaman masyarakat Indonesia
  • Sikap dan perilaku yang harus ditunjukkan oleh warga negara Indonesia dalam menghargai dan menjaga keberagaman masyarakat Indonesia

Makna & Latar Belakang Semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Semboyan Bhinneka Tunggal Ika merupakan terjemahan dari bahasa Jawa Kuno yang berarti “berbeda-beda tetapi tetap satu”. Semboyan ini berasal dari kitab Sutasoma karya Mpu Tantular, seorang pujangga Kerajaan Majapahit pada abad ke-14.

Kitab Sutasoma menceritakan tentang seorang raja yang beragama Buddha yang berusaha menyatukan berbagai kerajaan yang beragama Hindu, Buddha, dan Islam. Kitab ini mengandung pesan bahwa meskipun berbeda agama, tetapi semua manusia tetap bersaudara dan harus saling menghormati.

Semboyan Bhinneka Tunggal Ika dipilih sebagai semboyan negara Indonesia oleh para pendiri bangsa pada masa perumusan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Semboyan ini dianggap sesuai dengan kondisi masyarakat Indonesia yang sangat beragam namun tetap ingin bersatu sebagai bangsa.

Semboyan ini juga dianggap sebagai salah satu sumber inspirasi bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan kolonial. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika memiliki makna yang mendalam dan luas bagi bangsa Indonesia. Adapun sejumlah makna Bhinneka Tunggal Ika di dalam materi PKN kelas 9 semester 2 tersebut di antaranya yaitu seperti berikut:

  • Pengakuan dan penghormatan terhadap keberagaman masyarakat Indonesia dalam berbagai aspek, seperti suku, bahasa, agama, budaya, dan adat istiadat
  • Kesadaran dan kebanggaan akan identitas dan jati diri sebagai bangsa Indonesia yang beragam namun tetap satu
  • Komitmen dan kesetiaan terhadap nilai-nilai dasar negara Indonesia yang terkandung dalam Pancasila, khususnya sila pertama, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa
  • Kerjasama dan solidaritas antara warga negara Indonesia yang beragam untuk mencapai tujuan bersama, yaitu kesejahteraan, kemajuan, dan keadilan sosial
  • Toleransi dan perdamaian dalam mengatasi perbedaan dan konflik yang mungkin timbul akibat keberagaman masyarakat Indonesia

Keberagaman Masyarakat Indonesia dalam Berbagai Aspek

Masyarakat Indonesia merupakan salah satu masyarakat yang paling beragam di dunia. Keberagaman ini terlihat dalam berbagai aspek, seperti suku, bahasa, agama, budaya, dan adat istiadat. Berikut ini adalah beberapa contoh keberagaman masyarakat Indonesia dalam berbagai aspek di dalam materi PKN kelas 9 semester 2:

  • Suku
    • Masyarakat Indonesia terdiri dari lebih dari 1.300 suku yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Beberapa suku besar yang ada di Indonesia adalah Jawa, Sunda, Batak, Melayu, Madura, Minangkabau, Bugis, Dayak, Bali, Papua, dan lain-lain. Setiap suku memiliki ciri khas tersendiri, seperti fisik, pakaian, rumah, seni, dan lain-lain.
  • Bahasa
    • Masyarakat Indonesia menggunakan lebih dari 700 bahasa daerah yang berbeda-beda. Beberapa bahasa daerah yang banyak digunakan di Indonesia adalah Bahasa Jawa, Sunda, Batak, Melayu, Madura, Minangkabau, Bugis, Dayak, Bali, Papua, dan lain-lain. Selain bahasa daerah, masyarakat Indonesia juga menggunakan bahasa nasional, yaitu Bahasa Indonesia, yang merupakan bahasa persatuan dan pemersatu bangsa. Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu yang kemudian disempurnakan dan disesuaikan dengan kebutuhan bangsa Indonesia.
  • Agama
    • Masyarakat Indonesia memiliki kebebasan untuk memeluk agama dan beribadah sesuai dengan keyakinannya. Agama yang diakui oleh negara Indonesia adalah Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Masyarakat Indonesia juga menghormati agama-agama lain yang ada di dunia, seperti Yahudi, Sikh, Zoroaster, dan lain-lain. Setiap agama memiliki ajaran, ritual, simbol, dan nilai-nilai yang berbeda-beda, tetapi juga memiliki persamaan, yaitu mengajarkan tentang kebaikan, keadilan, dan kemanusiaan.
  • Budaya
    • Masyarakat Indonesia memiliki berbagai macam budaya yang beraneka ragam. Budaya adalah cara hidup yang berkembang dan diwariskan secara turun-temurun oleh suatu kelompok masyarakat. Budaya mencakup berbagai aspek, seperti seni, sastra, musik, tari, teater, film, arsitektur, kuliner, olahraga, dan lain-lain. Setiap budaya memiliki ciri khas, makna, dan fungsi yang berbeda-beda, tetapi juga memiliki kesamaan, yaitu sebagai sarana untuk mengekspresikan diri, menghibur, mendidik, dan memperkaya kehidupan manusia.
  • Adat istiadat
    • Masyarakat Indonesia memiliki berbagai macam adat istiadat yang berbeda-beda. Adat istiadat adalah kumpulan norma, aturan, dan tata cara yang mengatur perilaku dan hubungan sosial antara anggota masyarakat. Adat istiadat mencakup berbagai hal, seperti upacara adat, hukum adat, lembaga adat, sistem kekerabatan, sistem perkawinan, sistem pertanahan, dan lain-lain. Setiap adat istiadat memiliki tujuan, nilai, dan sanksi yang berbeda-beda, tetapi juga memiliki kesamaan, yaitu sebagai sarana untuk menjaga ketertiban, keselarasan, dan kesejahteraan masyarakat.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberagaman Masyarakat Indonesia

Keberagaman masyarakat Indonesia tidak terjadi begitu saja, tetapi dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik dari dalam maupun dari luar. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberagaman masyarakat Indonesia di dalam materi PKN kelas 9 semester 2 adalah:

  • Faktor geografis
    • Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari lebih dari 17.000 pulau yang tersebar di antara dua benua, yaitu Asia dan Australia, dan dua samudra, yaitu Hindia dan Pasifik. Kondisi geografis ini menyebabkan masyarakat Indonesia memiliki perbedaan iklim, flora, fauna, sumber daya alam, dan kondisi alam yang berpengaruh terhadap kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya mereka.
  • Faktor historis
    • Indonesia memiliki sejarah yang panjang dan beragam, mulai dari masa pra-sejarah, masa kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha, masa kerajaan-kerajaan Islam, masa penjajahan kolonial, masa perjuangan kemerdekaan, hingga masa pembangunan nasional. Sejarah ini menyebabkan masyarakat Indonesia memiliki perbedaan latar belakang, pengalaman, peristiwa, tokoh, dan peran dalam membentuk bangsa Indonesia.
  • Faktor sosial
    • Indonesia memiliki masyarakat yang heterogen, yaitu terdiri dari berbagai kelompok sosial yang berbeda-beda, seperti suku, agama, ras, etnis, kelas, gender, profesi, dan lain-lain. Faktor sosial ini menyebabkan masyarakat Indonesia memiliki perbedaan status, peran, fungsi, kepentingan, dan hubungan sosial antara individu dan kelompok dalam masyarakat.
  • Faktor budaya
    • Indonesia memiliki budaya yang majemuk, yaitu terdiri dari berbagai macam budaya yang berbeda-beda, baik yang asli maupun yang berasal dari pengaruh budaya asing. Faktor budaya ini menyebabkan masyarakat Indonesia memiliki perbedaan nilai, norma, adat istiadat, seni, sastra, bahasa, dan lain-lain yang berpengaruh terhadap cara pandang, cara berpikir, cara bertindak, dan cara berinteraksi dalam masyarakat.
  • Faktor politik
    • Indonesia memiliki sistem politik yang demokratis, yaitu memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kepentingan umum. Faktor politik ini menyebabkan masyarakat Indonesia memiliki perbedaan ideologi, pandangan, sikap, pendapat, dan kebijakan politik yang berpengaruh terhadap arah dan tujuan pembangunan nasional.
  • Faktor ekonomi
    • Indonesia memiliki sistem ekonomi yang terbuka, yaitu memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk berusaha dan berdagang dalam pasar bebas. Faktor ekonomi ini menyebabkan masyarakat Indonesia memiliki perbedaan sumber penghasilan, tingkat pendapatan, pola konsumsi, dan kesejahteraan ekonomi yang berpengaruh terhadap kualitas dan gaya hidup masyarakat.

Manfaat & Tantangan Keberagaman Masyarakat Indonesia

Keberagaman masyarakat Indonesia memiliki berbagai manfaat dan tantangan bagi bangsa Indonesia. Manfaat dan tantangan keberagaman masyarakat Indonesia di dalam materi PKN kelas 9 semester 2 yakni meliputi:

  1. Manfaat keberagaman masyarakat Indonesia:
    • Meningkatkan kekayaan dan keunikan bangsa Indonesia di mata dunia
    • Mendorong kreativitas dan inovasi dalam berbagai bidang, seperti seni, budaya, ilmu pengetahuan, dan teknologi
    • Memperluas wawasan dan pengetahuan tentang berbagai hal yang berbeda dan baru
    • Membuka peluang kerjasama dan pertukaran dengan berbagai negara dan bangsa lain
    • Memperkuat rasa persaudaraan dan solidaritas antara warga negara Indonesia yang beragam
  2. Tantangan keberagaman masyarakat Indonesia:
    • Menimbulkan potensi konflik dan perpecahan akibat perbedaan pandangan, kepentingan, dan sikap
    • Menyulitkan proses integrasi dan harmonisasi antara berbagai kelompok masyarakat yang berbeda
    • Menimbulkan kesenjangan dan ketimpangan sosial, ekonomi, dan politik antara berbagai kelompok masyarakat yang berbeda
    • Menyebabkan hilangnya atau melemahnya identitas dan jati diri sebagai bangsa Indonesia yang beragam namun tetap satu
    • Menyebabkan terjadinya diskriminasi, intoleransi, dan pelanggaran hak asasi manusia terhadap kelompok masyarakat yang berbeda

Sikap & Perilaku Warga Negara Indonesia

Untuk mengatasi tantangan dan memanfaatkan manfaat keberagaman masyarakat Indonesia, kita sebagai warga negara Indonesia harus memiliki dan menunjukkan sikap dan perilaku yang baik dalam menghargai dan menjaga keberagaman masyarakat Indonesia.

Sikap dan perilaku yang harus ditunjukkan oleh warga negara Indonesia di dalam materi PKN kelas 9 semester 2 adalah:

  1. Sikap menghargai keberagaman masyarakat Indonesia, yaitu sikap yang menunjukkan pengakuan, penghormatan, dan penghargaan terhadap keberagaman masyarakat Indonesia dalam berbagai aspek, seperti suku, bahasa, agama, budaya, dan adat istiadat. Sikap ini mencakup:
    • Mengakui dan menghormati keberadaan dan hak-hak kelompok masyarakat yang berbeda
    • Menghargai dan menjunjung tinggi nilai-nilai dasar negara Indonesia yang terkandung dalam Pancasila, khususnya sila pertama, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa
    • Menghargai dan melestarikan kekayaan dan keunikan bangsa Indonesia yang beragam
    • Menghargai dan menghormati ajaran, ritual, simbol, dan nilai-nilai agama yang berbeda
    • Menghargai dan menghormati nilai, norma, adat istiadat, seni, sastra, bahasa, dan budaya yang berbeda
  2. Sikap menjaga keberagaman masyarakat Indonesia, yaitu sikap yang menunjukkan komitmen, kesetiaan, dan tanggung jawab terhadap keberagaman masyarakat Indonesia dalam berbagai aspek, seperti suku, bahasa, agama, budaya, dan adat istiadat. Sikap ini mencakup:
    • Menjaga dan memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang beragam
    • Menjaga dan memperkuat identitas dan jati diri sebagai bangsa Indonesia yang beragam namun tetap satu
    • Menjaga dan memperkuat kerjasama dan solidaritas antara warga negara Indonesia yang beragam untuk mencapai tujuan bersama, yaitu kesejahteraan, kemajuan, dan keadilan sosial
    • Menjaga dan memperkuat toleransi dan perdamaian dalam mengatasi perbedaan dan konflik yang mungkin timbul akibat keberagaman masyarakat Indonesia
    • Menjaga dan memperkuat keseimbangan dan keselarasan antara keberagaman masyarakat Indonesia dengan lingkungan alam dan sosial
  3. Perilaku menghargai keberagaman masyarakat Indonesia, yaitu perilaku yang menunjukkan penerapan sikap menghargai keberagaman masyarakat Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Perilaku ini mencakup:
    • Berbicara dengan sopan dan santun kepada kelompok masyarakat yang berbeda
    • Mendengarkan dan menghormati pendapat dan pandangan kelompok masyarakat yang berbeda
    • Bersikap terbuka dan mau belajar tentang keberagaman masyarakat Indonesia
    • Mengikuti dan menghormati upacara dan perayaan agama yang berbeda
    • Menikmati dan mengapresiasi seni, sastra, musik, tari, teater, film, arsitektur, kuliner, olahraga, dan budaya yang berbeda
  4. Perilaku menjaga keberagaman masyarakat Indonesia, yaitu perilaku yang menunjukkan penerapan sikap menjaga keberagaman masyarakat Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Perilaku ini mencakup:
    • Menggunakan bahasa nasional, yaitu Bahasa Indonesia, sebagai bahasa persatuan dan pemersatu bangsa
    • Mengibarkan bendera merah putih sebagai simbol persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia
    • Menyanyikan lagu kebangsaan, yaitu Indonesia Raya, sebagai ungkapan cinta dan bangga terhadap bangsa Indonesia
    • Mengikuti dan menghormati peraturan dan kebijakan negara yang berlaku bagi seluruh warga negara Indonesia
    • Berpartisipasi dalam berbagai kegiatan sosial, ekonomi, politik, dan budaya yang bersifat nasional
    • Menolak dan mencegah segala bentuk diskriminasi, intoleransi, dan pelanggaran hak asasi manusia terhadap kelompok masyarakat yang berbeda.

Bab 5

Bab 5
Source: masharist.com

Materi PKN bab 5 kelas 9 semester 2 membahas tentang harmoni keberagaman masyarakat Indonesia. Harmoni adalah keadaan yang seimbang, selaras, dan damai antara berbagai unsur yang berbeda.

Harmoni keberagaman masyarakat Indonesia adalah keadaan yang seimbang, selaras, dan damai antara berbagai kelompok masyarakat yang berbeda-beda dalam berbagai aspek, seperti suku, bahasa, agama, budaya, dan adat istiadat.

Harmoni keberagaman masyarakat Indonesia merupakan salah satu tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia yang terkandung dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut serta dalam tata tertib dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Dalam materi PKN kelas 9 semester 2 bab ini, kalian akan belajar tentang:

  • Pengertian dan prinsip-prinsip harmoni keberagaman masyarakat Indonesia
  • Cara-cara untuk mewujudkan harmoni keberagaman masyarakat Indonesia dalam berbagai aspek kehidupan, seperti sosial, budaya, politik, ekonomi, dan hukum
  • Contoh-contoh harmoni keberagaman masyarakat Indonesia dalam berbagai aspek kehidupan, baik yang terjadi di masa lalu maupun di masa kini
  • Faktor-faktor yang mendukung dan menghambat harmoni keberagaman masyarakat Indonesia
  • Sikap dan perilaku yang harus ditunjukkan oleh warga negara Indonesia dalam mewujudkan dan menjaga harmoni keberagaman masyarakat Indonesia

Pengertian & Prinsip-Prinsip Harmoni Keberagaman Masyarakat Indonesia

Harmoni keberagaman masyarakat Indonesia adalah keadaan yang seimbang, selaras, dan damai antara berbagai kelompok masyarakat yang berbeda-beda dalam berbagai aspek, seperti suku, bahasa, agama, budaya, dan adat istiadat.

Harmoni keberagaman masyarakat Indonesia bukan berarti menghapus atau menyeragamkan perbedaan-perbedaan yang ada, tetapi justru mengakui, menghormati, dan menghargai perbedaan-perbedaan tersebut sebagai kekayaan dan kekuatan bangsa.

Harmoni keberagaman masyarakat Indonesia juga bukan berarti menghindari atau menutupi konflik-konflik yang mungkin timbul akibat perbedaan-perbedaan tersebut, tetapi justru menyelesaikan dan menangani konflik-konflik tersebut dengan cara-cara yang adil, demokratis, dan damai.

Harmoni keberagaman masyarakat Indonesia di dalam materi PKN kelas 9 semester 2 didasarkan pada beberapa prinsip, yaitu:

  • Prinsip Persatuan & Kesatuan
    • Prinsip yang menekankan bahwa meskipun berbeda-beda, tetapi semua warga negara Indonesia tetap bersatu sebagai satu bangsa dan satu negara yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Prinsip ini mengharuskan kita untuk menjaga dan memperkuat identitas dan jati diri sebagai bangsa Indonesia yang beragam namun tetap satu.
  • Prinsip Keadilan & Kesejahteraan
    • Prinsip yang menekankan bahwa semua warga negara Indonesia memiliki hak dan kewajiban yang sama di depan hukum dan negara tanpa membedakan suku, bahasa, agama, budaya, dan adat istiadat. Prinsip ini mengharuskan kita untuk menjamin dan memenuhi kebutuhan dasar dan hak asasi manusia bagi semua warga negara Indonesia tanpa diskriminasi dan ketimpangan.
  • Prinsip Toleransi & Perdamaian
    • Prinsip yang menekankan bahwa semua warga negara Indonesia harus saling menghormati dan menghargai perbedaan-perbedaan yang ada antara mereka tanpa merendahkan atau mengganggu kelompok masyarakat yang berbeda. Prinsip ini mengharuskan kita untuk menyelesaikan dan menangani konflik-konflik yang mungkin timbul akibat perbedaan-perbedaan tersebut dengan cara-cara yang adil, demokratis, dan damai.

Cara untuk Mewujudkan Harmoni Keberagaman Masyarakat Indonesia

Harmoni keberagaman masyarakat Indonesia bukanlah sesuatu yang terjadi dengan sendirinya, tetapi harus diwujudkan dan dijaga oleh semua warga negara Indonesia dengan cara-cara yang baik dan benar.

Cara-cara untuk mewujudkan harmoni keberagaman masyarakat Indonesia dalam berbagai aspek kehidupan menurut rangkuman materi PKN kelas 9 semester 2 adalah:

1. Dalam Aspek Sosial

Cara-cara untuk mewujudkan harmoni keberagaman masyarakat Indonesia adalah:

  • Membangun dan menjalin hubungan sosial yang baik antara berbagai kelompok masyarakat yang berbeda, seperti tetangga, teman, saudara, rekan kerja, dan lain-lain
  • Membentuk dan mengembangkan organisasi sosial yang bersifat inklusif, yaitu menerima dan melibatkan anggota dari berbagai kelompok masyarakat yang berbeda, seperti organisasi kemasyarakatan, organisasi kepemudaan, organisasi keagamaan, organisasi profesi, dan lain-lain
  • Melakukan dan mendukung kegiatan sosial yang bersifat positif, yaitu memberikan manfaat dan kontribusi bagi masyarakat, seperti kegiatan sosial, kegiatan kemanusiaan, kegiatan pendidikan, kegiatan kesehatan, kegiatan lingkungan, dan lain-lain
  • Menghindari dan menolak kegiatan sosial yang bersifat negatif, yaitu menimbulkan kerugian dan gangguan bagi masyarakat, seperti kegiatan kriminal, kegiatan radikal, kegiatan terorisme, kegiatan narkoba, kegiatan korupsi, dan lain-lain

2. Dalam Aspek Budaya

Cara-cara untuk mewujudkan harmoni keberagaman masyarakat Indonesia adalah:

  • Mengetahui dan mempelajari keberagaman budaya masyarakat Indonesia, baik yang asli maupun yang berasal dari pengaruh budaya asing, seperti seni, sastra, musik, tari, teater, film, arsitektur, kuliner, olahraga, dan lain-lain
  • Menikmati dan mengapresiasi keberagaman budaya masyarakat Indonesia, baik yang asli maupun yang berasal dari pengaruh budaya asing, seperti seni, sastra, musik, tari, teater, film, arsitektur, kuliner, olahraga, dan lain-lain
  • Melestarikan dan mengembangkan keberagaman budaya masyarakat Indonesia, baik yang asli maupun yang berasal dari pengaruh budaya asing, seperti seni, sastra, musik, tari, teater, film, arsitektur, kuliner, olahraga, dan lain-lain
  • Menciptakan dan berinovasi dalam keberagaman budaya masyarakat Indonesia, baik yang asli maupun yang berasal dari pengaruh budaya asing, seperti seni, sastra, musik, tari, teater, film, arsitektur, kuliner, olahraga, dan lain-lain

3. Dalam Aspek Politik

Cara-cara untuk mewujudkan harmoni keberagaman masyarakat Indonesia adalah:

  • Menghormati dan menjunjung tinggi sistem politik yang demokratis, yaitu memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kepentingan umum
  • Menghormati dan menjunjung tinggi hak dan kewajiban politik sebagai warga negara Indonesia, seperti hak memilih dan dipilih, hak menyampaikan pendapat, hak mengkritik, hak mengawasi, kewajiban taat hukum, kewajiban membayar pajak, dan lain-lain
  • Menghormati dan menjunjung tinggi perbedaan ideologi, pandangan, sikap, pendapat, dan kebijakan politik antara berbagai kelompok masyarakat yang berbeda, tanpa merendahkan atau mengganggu kelompok masyarakat yang berbeda
  • Menghormati dan menjunjung tinggi peraturan dan kebijakan negara yang berlaku bagi seluruh warga negara Indonesia, tanpa membedakan suku, bahasa, agama, budaya, dan adat istiadat

4. Dalam Aspek Ekonomi

Cara-cara untuk mewujudkan harmoni keberagaman masyarakat Indonesia adalah:

  • Menghormati dan menjunjung tinggi sistem ekonomi yang terbuka, yaitu memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk berusaha dan berdagang dalam pasar bebas
  • Menghormati dan menjunjung tinggi hak dan kewajiban ekonomi sebagai warga negara Indonesia, seperti hak memiliki dan memanfaatkan sumber daya alam, hak berusaha dan berdagang, hak mendapatkan pendapatan dan kesejahteraan, kewajiban membayar pajak, kewajiban menjaga lingkungan, dan lain-lain
  • Menghormati dan menjunjung tinggi perbedaan sumber penghasilan, tingkat pendapatan, pola konsumsi, dan kesejahteraan ekonomi antara berbagai kelompok masyarakat yang berbeda, tanpa merendahkan atau mengganggu kelompok masyarakat yang berbeda
  • Menghormati dan menjunjung tinggi peraturan dan kebijakan negara yang berlaku bagi seluruh warga negara Indonesia, tanpa membedakan suku, bahasa, agama, budaya, dan adat istiadat

5. Dalam aspek hukum

Cara-cara untuk mewujudkan harmoni keberagaman masyarakat Indonesia adalah:

  • Menghormati dan menjunjung tinggi sistem hukum yang berlaku di Indonesia, yaitu sistem hukum yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, serta mengakomodasi berbagai macam hukum yang ada di masyarakat, seperti hukum adat, hukum agama, dan hukum internasional
  • Menghormati dan menjunjung tinggi hak dan kewajiban hukum sebagai warga negara Indonesia, seperti hak mendapatkan perlindungan hukum, hak mendapatkan keadilan hukum, hak mendapatkan kepastian hukum, kewajiban taat hukum, kewajiban menghormati hukum, dan lain-lain
  • Menghormati dan menjunjung tinggi perbedaan hukum adat, hukum agama, dan hukum internasional antara berbagai kelompok masyarakat yang berbeda, tanpa merendahkan atau mengganggu kelompok masyarakat yang berbeda
  • Menghormati dan menjunjung tinggi peraturan dan kebijakan negara yang berlaku bagi seluruh warga negara Indonesia, tanpa membedakan suku, bahasa, agama, budaya, dan adat istiadat.

Contoh Harmoni Keberagaman Masyarakat Indonesia

Harmoni keberagaman masyarakat Indonesia bukanlah sesuatu yang abstrak, tetapi nyata dan konkret. Harmoni keberagaman masyarakat Indonesia dapat dilihat dan dirasakan dalam berbagai contoh yang ada dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh-contoh harmoni keberagaman masyarakat Indonesia dalam berbagai aspek kehidupan menurut materi PKN kelas 9 semester 2 adalah:

1. Aspek Sosial

Contoh-contoh harmoni keberagaman masyarakat Indonesia adalah:

Gotong Royong

Kegiatan sosial yang dilakukan secara bersama-sama oleh berbagai kelompok masyarakat yang berbeda untuk membantu dan menolong sesama dalam menghadapi berbagai kesulitan dan kebutuhan, seperti bencana alam, pembangunan fasilitas umum, perayaan hari besar, dan lain-lain

Bhinneka Tunggal Ika Award

Penghargaan sosial yang diberikan oleh pemerintah kepada individu atau kelompok masyarakat yang berjasa dalam menghargai dan menjaga keberagaman masyarakat Indonesia, seperti tokoh agama, tokoh budaya, tokoh pendidikan, tokoh kemanusiaan, dan lain-lain

Festival Budaya Nusantara

Kegiatan sosial yang dilakukan secara rutin oleh berbagai kelompok masyarakat yang berbeda untuk memperkenalkan dan mempromosikan keberagaman budaya masyarakat Indonesia, seperti seni, sastra, musik, tari, teater, film, arsitektur, kuliner, olahraga, dan lain-lain

Gerakan Cinta Damai

Kegiatan sosial yang dilakukan secara spontan oleh berbagai kelompok masyarakat yang berbeda untuk menunjukkan sikap toleran dan damai dalam menghadapi berbagai isu dan konflik yang berkaitan dengan keberagaman masyarakat Indonesia, seperti isu agama, isu ras, isu etnis, isu politik, dan lain-lain

2. Aspek Budaya

Contoh-contoh harmoni keberagaman masyarakat Indonesia adalah:

Batik

Kain yang memiliki motif dan warna yang beragam yang dibuat dengan cara melukis atau mencanting lilin pada kain, kemudian mewarnainya dengan pewarna alami atau sintetis. Batik merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang diakui oleh UNESCO sebagai Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity pada tahun 2009.

Batik memiliki berbagai macam motif dan warna yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, seperti batik Jawa, batik Sunda, batik Madura, batik Bali, batik Kalimantan, batik Sumatera, dan lain-lain. Batik juga memiliki berbagai macam makna dan fungsi yang berbeda-beda, seperti batik parang, batik kawung, batik mega mendung, batik truntum, batik ceplok, dan lain-lain.

Batik merupakan salah satu contoh harmoni keberagaman masyarakat Indonesia dalam bidang seni dan budaya, karena batik menunjukkan perpaduan dan pengayaan antara berbagai unsur budaya yang berbeda, baik yang asli maupun yang berasal dari pengaruh budaya asing, seperti budaya Hindu, budaya Islam, budaya Cina, budaya Eropa, dan lain-lain.

Wayang

Seni pertunjukan yang menggunakan boneka atau bayangan sebagai media untuk menceritakan kisah-kisah yang beragam, baik yang berasal dari naskah-naskah klasik maupun yang berasal dari cerita-cerita rakyat.

Wayang merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang diakui oleh UNESCO sebagai Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity pada tahun 2003. Wayang memiliki berbagai macam jenis dan bentuk yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, seperti wayang kulit, wayang golek, wayang orang, wayang klitik, wayang beber, dan lain-lain.

Wayang juga memiliki berbagai macam cerita dan tokoh yang berbeda-beda, seperti cerita Ramayana, cerita Mahabharata, cerita Panji, cerita Damarwulan, cerita Menak, dan lain-lain. Wayang merupakan salah satu contoh harmoni keberagaman masyarakat Indonesia dalam bidang seni dan budaya.

Hal tersebut dikarenakan wayang menunjukkan perpaduan dan pengayaan antara berbagai unsur budaya yang berbeda, baik yang asli maupun yang berasal dari pengaruh budaya asing, seperti budaya Hindu, budaya Islam, budaya Cina, budaya Eropa, dan lain-lain.

Angklung

Alat musik yang terbuat dari bambu yang memiliki suara yang beragam yang dihasilkan dengan cara menggoyangkan atau memukul bambu tersebut. Angklung merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang diakui oleh UNESCO sebagai Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity pada tahun 2010.

Angklung memiliki berbagai macam jenis dan bentuk yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, seperti angklung buncis, angklung badeng, angklung gubrag, angklung dogdog, angklung caruk, dan lain-lain.

Angklung juga memiliki berbagai macam lagu dan irama yang berbeda-beda, baik yang berasal dari lagu-lagu tradisional maupun yang berasal dari lagu-lagu modern. Angklung merupakan salah satu contoh harmoni keberagaman masyarakat Indonesia dalam bidang seni dan budaya.

Hal ini dikarenakan angklung menunjukkan perpaduan dan pengayaan antara berbagai unsur budaya yang berbeda, baik yang asli maupun yang berasal dari pengaruh budaya asing, seperti budaya Sunda, budaya Jawa, budaya Bali, budaya Melayu, budaya Barat, dan lain-lain.

3. Aspek Politik

Contoh-contoh harmoni keberagaman masyarakat Indonesia adalah:

Pemilu

Proses pemilihan umum yang dilakukan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil oleh seluruh warga negara Indonesia yang memenuhi syarat untuk memilih dan dipilih sebagai wakil rakyat, presiden, dan kepala daerah.

Pemilu merupakan salah satu mekanisme demokrasi yang dijamin oleh Undang-Undang Dasar 1945 dan diatur oleh undang-undang yang berlaku. Pemilu merupakan salah satu contoh harmoni keberagaman masyarakat Indonesia dalam bidang politik.

Hal ini dikarenakan pemilu menunjukkan pengakuan dan penghormatan terhadap hak dan kewajiban politik sebagai warga negara Indonesia, serta toleransi dan perdamaian dalam mengatasi perbedaan ideologi, pandangan, sikap, pendapat, dan kebijakan politik antara berbagai kelompok masyarakat yang berbeda.

MPR

Majelis Permusyawaratan Rakyat, yaitu lembaga tertinggi negara yang berfungsi sebagai lembaga perwakilan rakyat yang memiliki kekuasaan untuk mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar 1945, serta mengawasi pelaksanaannya.

MPR merupakan salah satu lembaga negara yang dijamin oleh Undang-Undang Dasar 1945 dan diatur oleh undang-undang yang berlaku. MPR merupakan salah satu contoh harmoni keberagaman masyarakat Indonesia dalam bidang politik

Hal ini dikarenakan MPR menunjukkan kerjasama dan solidaritas antara berbagai kelompok masyarakat yang berbeda yang terwakili dalam MPR, yaitu DPR, DPD, dan utusan golongan, dalam mencapai tujuan bersama, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut serta dalam tata tertib dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Pancasila

Dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia yang terdiri dari lima sila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Pancasila merupakan hasil dari perumusan dan kesepakatan bersama oleh para pendiri bangsa pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan kolonial. Pancasila merupakan salah satu contoh harmoni keberagaman masyarakat Indonesia dalam bidang politik.

Hal ini dikarenakan Pancasila menunjukkan keserasian dan keselarasan antara berbagai nilai dan prinsip yang berbeda yang ada dalam masyarakat Indonesia, baik yang berasal dari nilai-nilai asli maupun yang berasal dari pengaruh nilai-nilai asing, seperti nilai-nilai agama, nilai-nilai kemanusiaan, nilai-nilai nasionalisme, nilai-nilai demokrasi, dan nilai-nilai sosialisme.

4. Aspek Ekonomi

Contoh-contoh harmoni keberagaman masyarakat Indonesia adalah:

Koperasi

Badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.

Koperasi merupakan salah satu bentuk usaha yang dijamin oleh Undang-Undang Dasar 1945 dan diatur oleh undang-undang yang berlaku. Koperasi merupakan salah satu contoh harmoni keberagaman masyarakat Indonesia dalam bidang ekonomi.

Hal ini dikarenakan koperasi menunjukkan kerjasama dan gotong royong antara berbagai kelompok masyarakat yang berbeda dalam mengelola dan memanfaatkan sumber daya ekonomi secara bersama-sama untuk meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat.

UMKM

Usaha mikro, kecil, dan menengah, yaitu usaha produktif yang dimiliki oleh orang perorangan dan/atau badan usaha yang memenuhi kriteria usaha mikro, kecil, dan menengah. UMKM merupakan salah satu sektor usaha yang dijamin oleh Undang-Undang Dasar 1945 dan diatur oleh undang-undang yang berlaku.

UMKM merupakan salah satu contoh harmoni keberagaman masyarakat Indonesia dalam bidang ekonomi, karena UMKM menunjukkan kreativitas dan inovasi antara berbagai kelompok masyarakat yang berbeda dalam menciptakan dan mengembangkan usaha-usaha yang beragam, baik yang berbasis sumber daya lokal maupun yang berbasis teknologi modern, untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.

CSR

Corporate social responsibility, yaitu tanggung jawab sosial perusahaan terhadap lingkungan dan masyarakat sekitarnya. CSR merupakan salah satu bentuk usaha yang diatur oleh undang-undang yang berlaku. CSR merupakan salah satu contoh harmoni keberagaman masyarakat Indonesia dalam bidang ekonomi.

Hal ini dikarenakan CSR menunjukkan kepedulian dan kontribusi antara berbagai kelompok masyarakat yang berbeda dalam melakukan dan mendukung kegiatan-kegiatan yang bersifat positif, seperti kegiatan lingkungan, kegiatan kesehatan, kegiatan pendidikan, kegiatan kemanusiaan, dan lain-lain, untuk meningkatkan kualitas dan gaya hidup masyarakat.

5. Aspek Hukum

Contoh-contoh harmoni keberagaman masyarakat Indonesia adalah:

Mahkamah Konstitusi

Lembaga negara yang berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar 1945, memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh Undang-Undang Dasar 1945, memutus pembubaran partai politik, dan memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum.

Mahkamah Konstitusi merupakan salah satu lembaga negara yang dijamin oleh Undang-Undang Dasar 1945 dan diatur oleh undang-undang yang berlaku. Mahkamah Konstitusi merupakan salah satu contoh harmoni keberagaman masyarakat Indonesia dalam bidang hukum.

Hal ini dikarenakan Mahkamah Konstitusi menunjukkan penghormatan dan penegakan terhadap sistem hukum yang berlaku di Indonesia, yaitu sistem hukum yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, serta mengakomodasi berbagai macam hukum yang ada di masyarakat, seperti hukum adat, hukum agama, dan hukum internasional, dalam mengadili berbagai perkara yang berkaitan dengan keberagaman masyarakat Indonesia.

Komnas HAM

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, yaitu lembaga negara yang berfungsi untuk melaksanakan penelitian, penyuluhan, pemantauan, dan mediasi hak asasi manusia. Komnas HAM merupakan salah satu lembaga negara yang dijamin oleh Undang-Undang Dasar 1945 dan diatur oleh undang-undang yang berlaku.

Komnas HAM merupakan salah satu contoh harmoni keberagaman masyarakat Indonesia dalam bidang hukum, karena Komnas HAM menunjukkan penghormatan dan perlindungan terhadap hak asasi manusia sebagai salah satu nilai dasar negara Indonesia yang terkandung dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Selain itu KOMNAS HAM juga mengakomodasi berbagai macam hak asasi manusia yang ada di masyarakat, seperti hak sipil, hak politik, hak ekonomi, hak sosial, hak budaya, dan lain-lain, dalam melakukan penelitian, penyuluhan, pemantauan, dan mediasi hak asasi manusia.

KPK

Komisi Pemberantasan Korupsi, yaitu lembaga negara yang berwenang melakukan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi secara profesional, proporsional, transparan, akuntabel, dan berkeadilan.

KPK merupakan salah satu lembaga negara yang dijamin oleh Undang-Undang Dasar 1945 dan diatur oleh undang-undang yang berlaku. KPK merupakan salah satu contoh harmoni keberagaman masyarakat Indonesia dalam bidang hukum.

Hal ini dikarenakan KPK menunjukkan penghormatan dan penegakan terhadap hukum dan keadilan sebagai salah satu nilai dasar negara Indonesia yang terkandung dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Selain itu, KPK juga mengakomodasi berbagai macam kepentingan dan aspirasi masyarakat yang ada di masyarakat, seperti kepentingan umum, kepentingan nasional, kepentingan rakyat, dan lain-lain, dalam melakukan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi.

Faktor yang Mendukung & Menghambat Harmoni Keberagaman Masyarakat Indonesia

Harmoni keberagaman masyarakat Indonesia tidak terjadi dengan sendirinya, tetapi dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang mendukung maupun yang menghambat. Faktor-faktor yang mendukung dan menghambat harmoni keberagaman masyarakat Indonesia adalah:

Faktor-faktor yang mendukung harmoni keberagaman masyarakat Indonesia, yaitu faktor-faktor yang membantu dan memudahkan terciptanya keadaan yang seimbang, selaras, dan damai antara berbagai kelompok masyarakat yang berbeda-beda dalam berbagai aspek, seperti suku, bahasa, agama, budaya, dan adat istiadat.

Faktor-faktor yang mendukung harmoni keberagaman masyarakat Indonesia di dalam materi PKN kelas 9 semester 2 adalah:

1. Faktor internal

Faktor-faktor yang berasal dari dalam masyarakat Indonesia itu sendiri, seperti:

  • Nilai-nilai dasar negara Indonesia yang terkandung dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, yang mencerminkan
  • Budaya gotong royong yang merupakan salah satu ciri khas masyarakat Indonesia, yang menunjukkan kerjasama dan solidaritas antara berbagai kelompok masyarakat yang berbeda dalam menghadapi berbagai kesulitan dan kebutuhan, seperti bencana alam, pembangunan fasilitas umum, perayaan hari besar, dan lain-lain .
  • Semangat kekeluargaan yang merupakan salah satu nilai luhur masyarakat Indonesia, yang menunjukkan rasa persaudaraan dan kepedulian antara berbagai kelompok masyarakat yang berbeda, tanpa membedakan suku, bahasa, agama, budaya, dan adat istiadat .
  • Sikap toleran dan damai yang merupakan salah satu sifat positif masyarakat Indonesia, yang menunjukkan penghormatan dan penghargaan terhadap perbedaan-perbedaan yang ada antara berbagai kelompok masyarakat yang berbeda, serta penyelesaian dan penanganan konflik-konflik yang mungkin timbul akibat perbedaan-perbedaan tersebut dengan cara-cara yang adil, demokratis, dan damai.

2. Faktor eksternal

Faktor-faktor yang berasal dari luar masyarakat Indonesia, seperti:

  • Peran dan dukungan pemerintah yang merupakan salah satu pihak yang bertanggung jawab dalam menciptakan dan menjaga harmoni keberagaman masyarakat Indonesia, dengan cara membuat dan melaksanakan berbagai peraturan dan kebijakan yang mengakui, menghormati, dan menghargai keberagaman masyarakat Indonesia, serta memberikan perlindungan dan pelayanan yang adil dan merata bagi seluruh warga negara Indonesia .
  • Peran dan dukungan lembaga-lembaga negara yang merupakan salah satu pihak yang berwenang dalam mengawasi dan menegakkan harmoni keberagaman masyarakat Indonesia, dengan cara melakukan berbagai fungsi dan tugas yang berkaitan dengan keberagaman masyarakat Indonesia, seperti fungsi legislatif, fungsi yudikatif, fungsi eksekutif, fungsi perwakilan, fungsi penelitian, fungsi penyuluhan, fungsi pemantauan, fungsi mediasi, dan lain-lain .
  • Peran dan dukungan masyarakat internasional yang merupakan salah satu pihak yang berpengaruh dalam membentuk dan mempengaruhi harmoni keberagaman masyarakat Indonesia, dengan cara melakukan dan mendukung berbagai kerjasama dan pertukaran dengan masyarakat Indonesia dalam berbagai bidang, seperti bidang politik, bidang ekonomi, bidang sosial, bidang budaya, bidang hukum, dan lain-lain .

Faktor-faktor yang menghambat harmoni keberagaman masyarakat Indonesia, yaitu faktor-faktor yang mengganggu dan menyulitkan terciptanya keadaan yang seimbang, selaras, dan damai antara berbagai kelompok masyarakat yang berbeda-beda dalam berbagai aspek, seperti suku, bahasa, agama, budaya, dan adat istiadat.

Faktor-faktor yang menghambat harmoni keberagaman masyarakat Indonesia di dalam materi PKN kelas 9 semester 2 adalah:

1. Faktor internal

Faktor-faktor yang berasal dari dalam masyarakat Indonesia itu sendiri, seperti:

  • Kurangnya pengetahuan dan pemahaman tentang keberagaman masyarakat Indonesia, yang menyebabkan munculnya prasangka, stereotip, dan stigma negatif terhadap kelompok masyarakat yang berbeda .
  • Kurangnya rasa bangga dan cinta terhadap bangsa dan negara Indonesia, yang menyebabkan munculnya sikap apatis, egois, dan individualis terhadap kepentingan dan tujuan bersama sebagai bangsa Indonesia .
  • Kurangnya sikap toleran dan damai terhadap perbedaan-perbedaan yang ada antara berbagai kelompok masyarakat yang berbeda, yang menyebabkan munculnya sikap intoleran, bermusuhan, dan kekerasan terhadap kelompok masyarakat yang berbeda.

2. Faktor eksternal

Faktor-faktor yang berasal dari luar masyarakat Indonesia, seperti:

  • Adanya intervensi dan campur tangan dari pihak-pihak asing yang tidak bertanggung jawab, yang berusaha memecah belah dan mengadu domba masyarakat Indonesia dengan cara menanamkan dan menyebarkan ideologi, doktrin, dan propaganda yang bertentangan dengan nilai-nilai dasar negara Indonesia .
  • Adanya ancaman dan tantangan dari lingkungan global yang tidak kondusif, yang berdampak negatif terhadap stabilitas dan keamanan masyarakat Indonesia, seperti ancaman terorisme, ancaman perang, ancaman bencana alam, ancaman wabah penyakit, ancaman krisis ekonomi, dan lain-lain .

Sikap & Perilaku yang Harus Ditunjukkan oleh Warga Negara Indonesia

Untuk mewujudkan dan menjaga harmoni keberagaman masyarakat Indonesia, kita sebagai warga negara Indonesia harus memiliki dan menunjukkan sikap dan perilaku yang baik dan benar dalam menghargai dan menjaga keberagaman masyarakat Indonesia. Sikap dan perilaku yang harus ditunjukkan oleh warga negara Indonesia adalah:

Sikap mewujudkan harmoni keberagaman masyarakat Indonesia, yaitu sikap yang menunjukkan komitmen, kesetiaan, dan tanggung jawab terhadap keberagaman masyarakat Indonesia dalam berbagai aspek, seperti suku, bahasa, agama, budaya, dan adat istiadat.

Sikap ini mencakup beberapa hal di dalam materi PKN kelas 9 semester 2, yaitu:

  • Mewujudkan dan menjunjung tinggi nilai-nilai dasar negara Indonesia yang terkandung dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, sebagai dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang beragam namun tetap satu
  • Mewujudkan dan menjunjung tinggi budaya gotong royong, sebagai ciri khas dan nilai luhur masyarakat Indonesia yang beragam namun tetap bersatu
  • Mewujudkan dan menjunjung tinggi semangat kekeluargaan, sebagai sifat positif dan rasa persaudaraan masyarakat Indonesia yang beragam namun tetap peduli
  • Mewujudkan dan menjunjung tinggi sikap toleran dan damai, sebagai sikap positif dan rasa hormat masyarakat Indonesia yang beragam namun tetap damai

Sikap menjaga harmoni keberagaman masyarakat Indonesia, yaitu sikap yang menunjukkan kewaspadaan, kepedulian, dan keberanian terhadap keberagaman masyarakat Indonesia dalam berbagai aspek, seperti suku, bahasa, agama, budaya, dan adat istiadat.

Sikap ini mencakup beberapa hal di dalam materi PKN kelas 9 semester 2, yakni:

  • Menjaga dan memperkuat nilai-nilai dasar negara Indonesia yang terkandung dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, sebagai dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang beragam namun tetap satu
  • Menjaga dan memperkuat budaya gotong royong, sebagai ciri khas dan nilai luhur masyarakat Indonesia yang beragam namun tetap bersatu
  • Menjaga dan memperkuat semangat kekeluargaan, sebagai sifat positif dan rasa persaudaraan masyarakat Indonesia yang beragam namun tetap peduli
  • Menjaga dan memperkuat sikap toleran dan damai, sebagai sikap positif dan rasa hormat masyarakat Indonesia yang beragam namun tetap damai
  • Menjaga dan melindungi keberagaman masyarakat Indonesia dari segala bentuk ancaman dan gangguan yang berasal dari dalam maupun dari luar, seperti intervensi asing, terorisme, radikalisme, diskriminasi, intoleransi, kekerasan, dan lain-lain

Perilaku mewujudkan harmoni keberagaman masyarakat Indonesia, yaitu perilaku yang menunjukkan penerapan sikap mewujudkan harmoni keberagaman masyarakat Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Perilaku ini mencakup perilaku mewujudkan harmoni keberagaman masyarakat Indonesia, yaitu perilaku yang menunjukkan penerapan sikap mewujudkan harmoni keberagaman masyarakat Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.

Perilaku ini mencakup beberapa hal di dalam materi PKN kelas 9 semester 2, yaitu:

  • Berbicara dengan sopan dan santun kepada kelompok masyarakat yang berbeda, tanpa menggunakan kata-kata yang kasar, menyinggung, atau mengejek
  • Mendengarkan dan menghormati pendapat dan pandangan kelompok masyarakat yang berbeda, tanpa memotong, menghina, atau menyerang
  • Bersikap terbuka dan mau belajar tentang keberagaman masyarakat Indonesia, tanpa bersikap sombong, meremehkan, atau menutup diri
  • Mengikuti dan menghormati upacara dan perayaan agama, budaya, dan adat istiadat yang berbeda, tanpa mengganggu, menghina, atau merusak
  • Menikmati dan mengapresiasi seni, sastra, musik, tari, teater, film, arsitektur, kuliner, olahraga, dan budaya yang berbeda, tanpa merendahkan, mencela, atau menghancurkan

Perilaku menjaga harmoni keberagaman masyarakat Indonesia, yaitu perilaku yang menunjukkan penerapan sikap menjaga harmoni keberagaman masyarakat Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.

Perilaku ini mencakup beberapa hal di dalam materi PKN kelas 9 semester 2, yakni:

  • Menggunakan bahasa nasional, yaitu Bahasa Indonesia, sebagai bahasa persatuan dan pemersatu bangsa Indonesia yang beragam
  • Mengibarkan bendera merah putih sebagai simbol persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang beragam
  • Menyanyikan lagu kebangsaan, yaitu Indonesia Raya, sebagai ungkapan cinta dan bangga terhadap bangsa Indonesia yang beragam
  • Mengikuti dan menghormati peraturan dan kebijakan negara yang berlaku bagi seluruh warga negara Indonesia, tanpa membedakan suku, bahasa, agama, budaya, dan adat istiadat
  • Berpartisipasi dalam berbagai kegiatan sosial, ekonomi, politik, dan budaya yang bersifat nasional, tanpa membedakan suku, bahasa, agama, budaya, dan adat istiadat
  • Menolak dan mencegah segala bentuk ancaman dan gangguan terhadap keberagaman masyarakat Indonesia, dengan cara melaporkan, mengadukan, atau menindaklanjuti kepada pihak yang berwenang, tanpa takut, diam, atau berdiam diri

Bab 6

Bab 6
Source: sampoernauniversity.ac.id

Materi PKN kelas 9 semester 2 akan membahas serta mempelajari terkait aksi Bela Negara sebagai Warga Negara Indonesia. Agar lebih jelasnya, langsung saja perhatikan baik-baik rangkuman materi PKN kelas 9 semester 2 di bawah ini.

Pengertian Bela Negara

Indonesia adalah negara yang memiliki keberagaman yang luar biasa dalam berbagai aspek, seperti suku, bahasa, agama, budaya, dan adat istiadat. Keberagaman ini merupakan kekayaan dan kekuatan bangsa Indonesia, tetapi juga merupakan tantangan dan ancaman bagi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Oleh karena itu, setiap warga negara Indonesia harus memiliki sikap dan perilaku yang mencerminkan kecintaan dan kesetiaan terhadap negara dan bangsa Indonesia, serta kesiapan dan kemampuan untuk membela negara dan bangsa Indonesia dari segala bentuk ancaman dan gangguan yang dapat mengancam eksistensi dan kedaulatan negara dan bangsa Indonesia. Sikap dan perilaku ini disebut dengan bela negara.

Bela negara adalah hak dan kewajiban setiap warga negara Indonesia yang diatur oleh Undang-Undang Dasar 1945 dan undang-undang yang berlaku. Dalam Pasal 27 ayat (3) UUD 1945, disebutkan bahwa “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara”.

Dalam Pasal 30 ayat (1) UUD 1945, disebutkan bahwa “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara”. Dalam Pasal 30 ayat (2) UUD 1945, disebutkan bahwa “Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta, oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan rakyat sebagai kekuatan pendukung, yang diselenggarakan berdasarkan undang-undang”.

Dalam UU No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, bela negara didefinisikan sebagai “sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara”.

Dalam UU No. 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia, bela negara didefinisikan sebagai “sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang dilaksanakan dengan kesadaran, kemauan, dan kemampuan berdasarkan kemampuan yang dimilikinya”.

Dalam UU No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, bela negara didefinisikan sebagai “sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang dilaksanakan dengan kesadaran, kemauan, dan kemampuan berdasarkan kemampuan yang dimilikinya”.

Dari berbagai pengertian bela negara di atas, dapat disimpulkan bahwa bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang menunjukkan kecintaan, kesetiaan, kesiapan, dan kemampuan untuk membela negara dan bangsa Indonesia dari segala bentuk ancaman dan gangguan yang dapat mengancam eksistensi dan kedaulatan negara dan bangsa Indonesia.

Bela negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara Indonesia yang diatur oleh UUD 1945 dan undang-undang yang berlaku. Bela negara dilaksanakan dengan kesadaran, kemauan, dan kemampuan berdasarkan kemampuan yang dimiliki oleh setiap warga negara Indonesia.

Tujuan Bela Negara

Bela negara memiliki tujuan yang sangat penting bagi negara dan bangsa Indonesia di dalam materi PKN kelas 9 semester 2, yaitu:

  • Untuk mempertahankan dan memelihara kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa dari segala bentuk ancaman dan gangguan yang dapat membahayakan eksistensi dan kedaulatan negara dan bangsa Indonesia.
  • Untuk mempertahankan dan memelihara nilai-nilai dasar negara dan bangsa Indonesia yang terkandung dalam Pancasila dan UUD 1945, serta menjaga identitas dan integrasi bangsa Indonesia yang beragam namun tetap satu.
  • Untuk mempertahankan dan memelihara kehidupan berbangsa dan bernegara yang demokratis, adil, makmur, dan sejahtera, serta mewujudkan cita-cita nasional yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945.
  • Untuk mempertahankan dan memelihara kehormatan dan martabat bangsa Indonesia di mata dunia internasional, serta ikut serta dalam menciptakan ketertiban dan perdamaian dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Fungsi Bela Negara

Bela negara memiliki fungsi yang sangat penting bagi negara dan bangsa Indonesia di dalam materi PKN kelas 9 semester 2, yaitu:

  • Fungsi pertahanan
    • Fungsi bela negara yang berkaitan dengan upaya untuk melindungi dan mempertahankan negara dan bangsa Indonesia dari segala bentuk ancaman dan gangguan yang dapat membahayakan eksistensi dan kedaulatan negara dan bangsa Indonesia. Fungsi pertahanan dilaksanakan oleh Tentara Nasional Indonesia sebagai kekuatan utama dan rakyat sebagai kekuatan pendukung dalam sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta.
  • Fungsi keamanan
    • Fungsi bela negara yang berkaitan dengan upaya untuk menjaga dan memelihara stabilitas dan ketertiban nasional, serta menjamin perlindungan hukum dan hak asasi manusia bagi seluruh warga negara Indonesia. Fungsi keamanan dilaksanakan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai kekuatan utama dan rakyat sebagai kekuatan pendukung dalam sistem keamanan nasional.
  • Fungsi pembangunan
    • Fungsi bela negara yang berkaitan dengan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat, serta mengembangkan potensi dan sumber daya nasional. Fungsi pembangunan dilaksanakan oleh pemerintah dan seluruh komponen bangsa dengan melibatkan partisipasi aktif dan kreatif dari seluruh warga negara Indonesia dalam berbagai bidang, seperti bidang ekonomi, sosial, budaya, politik, dan lain-lain.
  • Fungsi sosial
    • Fungsi bela negara yang berkaitan dengan upaya untuk mempererat persatuan dan kesatuan bangsa, serta meningkatkan solidaritas dan toleransi antara berbagai kelompok masyarakat yang berbeda-beda. Fungsi sosial dilaksanakan oleh seluruh warga negara Indonesia dengan mengembangkan sikap dan perilaku yang mencerminkan kecintaan dan kesetiaan terhadap negara dan bangsa Indonesia, serta kesiapan dan kemampuan untuk membela negara dan bangsa Indonesia.

Prinsip Bela Negara

Bela negara dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip yang sesuai dengan nilai-nilai dasar negara dan bangsa Indonesia sesuai materi PKN kelas 9 semester 2, yaitu:

  • Prinsip demokrasi
    • Prinsip bela negara yang mengutamakan partisipasi, transparansi, akuntabilitas, dan keterbukaan dalam penyelenggaraan pertahanan negara, serta menghormati hak asasi manusia, kesejahteraan umum, lingkungan hidup, ketentuan hukum, dan kebiasaan internasional.
  • Prinsip semesta
    • Prinsip bela negara yang melibatkan seluruh warga negara Indonesia, tanpa membedakan suku, bahasa, agama, budaya, dan adat istiadat, dalam upaya bela negara sesuai dengan kemampuan dan peran masing-masing.
  • Prinsip teritorial
    • Prinsip bela negara yang memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada di wilayah teritorial Indonesia, baik darat, laut, maupun udara, dalam upaya bela negara, serta menghormati dan menjaga kedaulatan dan integritas wilayah Indonesia sebagai negara kepulauan.
  • Prinsip kewaspadaan nasional
    • Prinsip bela negara yang menumbuhkan sikap waspada, tanggap, dan responsif terhadap segala perkembangan dan perubahan yang terjadi di dalam dan di luar negeri, yang dapat berpengaruh terhadap keutuhan, kedaulatan, dan kemerdekaan negara Indonesia.
  • Prinsip swakarsa
    • Prinsip bela negara yang mengembangkan kemampuan dan kemandirian dalam upaya bela negara, dengan cara mengoptimalkan sumber daya manusia, alam, dan buatan yang dimiliki oleh negara dan bangsa Indonesia, serta mengurangi ketergantungan terhadap pihak-pihak asing.

Bentuk-Bentuk Bela Negara

Bela negara dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, baik yang bersifat militer maupun nonmiliter, sesuai dengan kemampuan dan peran masing-masing warga negara Indonesia, yaitu:

1. Bentuk Militer

Bentuk bela negara yang dilakukan dengan menggunakan senjata atau kekuatan militer, yang dilaksanakan oleh aparat keamanan, seperti TNI dan Polri, serta warga negara yang menjadi anggota atau cadangan dari aparat keamanan tersebut.

Contoh bentuk militer bela negara di dalam materi PKN kelas 9 semester 2 adalah:

  • Mengikuti wajib militer
    • Kewajiban bagi setiap warga negara Indonesia yang memenuhi syarat untuk mengikuti pendidikan dan latihan militer selama jangka waktu tertentu, sebagai persiapan untuk menjadi anggota atau cadangan TNI atau Polri.
  • Mengikuti program bela negara
    • Program yang diselenggarakan oleh pemerintah untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap bela negara kepada warga negara Indonesia yang tidak mengikuti wajib militer, dengan cara mengikutsertakan mereka dalam berbagai kegiatan militer, seperti latihan fisik, latihan menembak, latihan bertempur, latihan pertahanan sipil, dan lain-lain.
  • Mengikuti organisasi kemasyarakatan yang berhubungan dengan pertahanan negara
    • Organisasi yang dibentuk oleh masyarakat untuk mendukung dan membantu tugas dan fungsi aparat keamanan dalam upaya bela negara, seperti organisasi veteran, organisasi pemuda, organisasi wanita, organisasi profesi, dan lain-lain.
  • Mengikuti operasi militer
    • Operasi yang dilakukan oleh aparat keamanan, baik sendiri maupun bersama-sama dengan negara-negara sahabat, untuk mengatasi dan mengeliminasi ancaman dan gangguan terhadap keutuhan, kedaulatan, dan kemerdekaan negara Indonesia, baik yang bersifat fisik maupun nonfisik, yang berasal dari dalam maupun dari luar negeri, seperti operasi penumpasan pemberontakan, operasi pembebasan sandera, operasi penjagaan perbatasan, operasi penjagaan perdamaian, dan lain-lain.

2. Bentuk Nonmiliter

Bentuk bela negara yang dilakukan tanpa menggunakan senjata atau kekuatan militer, yang dilaksanakan oleh seluruh warga negara Indonesia, sesuai dengan kemampuan dan peran masing-masing, dalam berbagai bidang kehidupan, seperti bidang sosial, bidang ekonomi, bidang politik, bidang budaya, bidang hukum, dan lain-lain.

Contoh bentuk nonmiliter bela negara di dalam materi PKN kelas 9 semester 2 adalah:

  • Menghormati dan menjunjung tinggi nilai-nilai dasar negara Indonesia yang terkandung dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, sebagai dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang beragam namun tetap satu
  • Menghormati dan menjunjung tinggi budaya gotong royong, sebagai ciri khas dan nilai luhur masyarakat Indonesia yang beragam namun tetap bersatu
  • Menghormati dan menjunjung tinggi semangat kekeluargaan, sebagai sifat positif dan rasa persaudaraan masyarakat Indonesia yang beragam namun tetap peduli
  • Menghormati dan menjunjung tinggi sikap toleran dan damai, sebagai sikap positif dan rasa hormat masyarakat Indonesia yang beragam namun tetap damai
  • Menghormati dan menjunjung tinggi peraturan dan kebijakan negara yang berlaku bagi seluruh warga negara Indonesia, tanpa membedakan suku, bahasa, agama, budaya, dan adat istiadat
  • Berpartisipasi dalam berbagai kegiatan sosial, ekonomi, politik, dan budaya yang bersifat nasional, tanpa membedakan suku, bahasa, agama, budaya, dan adat istiadat
  • Menolak dan mencegah segala bentuk ancaman dan gangguan terhadap keberagaman masyarakat Indonesia, dengan cara melaporkan, mengadukan, atau menindaklanjuti kepada pihak yang berwenang, tanpa takut, diam, atau berdiam diri.

Kesimpulan

Demikian pembahasan dari rsuddepatihamzah.com seputar materi PKN kelas 9 semester 2 mengenai keberagaman masyarakat Indonesia dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika, harmoni keberagaman masyarakat Indonesia, dan bela negara dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dimana materi ini juga mengajarkan siswa untuk menghargai perbedaan dan keanekaragaman yang ada di Indonesia, serta mengembangkan sikap dan perilaku yang mendukung keutuhan dan kedaulatan negara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *